Dua Guru Smaga Purnabakti

SMA Negeri 3 Lumajang – Pagi, (12/06/23) lapangan basket Smaga ramai dipadati deret barisan siswa dan siswi, bapak ibu dewan guru beserta seluruh warga sekolah untuk  melaksanakan apel pagi yang sedikit berbeda dengan apel pagi sebelumnya. Hari ini, dua guru Smaga dari halaman depan sekolah berjalan diiring pengawalan sederet barisan anak Pasega dan pengibar bendera, mengawal dua guru ini menuju arena utama lapangan.

Bapak H. Joyo, S. Pd. pengajar Matematika dan Tim Tatib senior Smaga  ini mengabdi di SMA Negeri 3 Lumajang sejak tahun 2000. Sebuah pengabdian yang cukup panjang tergores di sekolah yang terletak di jalan panjaitan 79 ini.  Memiliki panggilan akrab “Abah.”  Sesuai dengan hal tersebut, Abah Joyo merupakan salah satu guru senior Smaga yang memang memiliki karakter sebagai “Bapak.” Bapak yang selalu membuka ruang yang luas untuk berbagi cerita bagi semua kalangan guru, teman, juga murid. Yang menarik, banyak hal yang akan dilakukan “Abah” pasca menunaikan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ini, diantaranya mengisi waktu luang bersama cucu, jika sore hari membantu istri di toserba milik beliau. Sesuatu nyang berbeda, Abah ingin bersahabat lagi dengan matahari menyusun rutinitas pergi ke sawah milik beliau. Mungkin berawal dari beliaulah jiwa gurupreneur tepat untuk disematkan.

Berikutnya, beliau adalah  ibu Sri Munah. Ibu tiga putra ini hanya selisih satu tahun dengan Abah Joyo, mengabdi di SMA Negeri 3 Lumajang. Tepatnya di tahun 1999. Berawal proses mutasi dari SMA Negeri Yosowilangun ini merupakan pengajar Sosiologi dan juga Tim Tatib. Yang menjadi karakter khas dari Bu Sri Munah adalah   “Prinsip hidup yang teguh, akan senantiasa mengimbas pada kepribadian kita,”tutur beliau. Bu “Sri”, panggilan akrab beliau, ajeg memberikan fokus berupa penanaman karakter unggul, attitude dan  perilaku pada setiap teman, siswa-siswi di sekolah, maupun putra-putrinya di rumah.

Kesempatan emas ini, marilah kita jadikan momentum untuk berefleksi diri, mengambil segala keteladanan karakter dan sikap, visi dan berorientasi pada masa depan dari kedua sosok pahlawan tanpa tanda jasa Smaga ini sebagai praktik baik yang semoga akan selalu menjadi keniscayaan nilai-nilai (values) yang melekat pada diri kita sebagai pendidik, atau rekan sejawat, murid, dan generasi Smaga mendatang. Tim Jurnalis Garda- Ari Fanti Rahayu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *